Senin, 25 Januari 2016

Bagaimanakah Agama Hindu Masuk ke Indonesia dan Siapa yang menyebarkannya?

Lingga Candi Cetto
Lingga Candi Cetto
Agama Hindu adalah salah satu agama resmi yang masuk ke Indonesia pertama kali. Agama Hindu, salah satu agama paling tua di dunia yang berasal dari daratan India. Saat ini tidak lebih dari 2% orang Indonesia menganut Agama Hindu. Penganut Agama Hindu Tersebar di beberapa tempat di Indonesia, seperti di kawasan Gunung Bromo, Gunung Lawu, Banyuwangi, Pesisir Jawa Timur, Bali, Lombok, dll. Pulau Bali menjadi pulau dengan penganut Agama Hindu terbesar di Indonesia. Kapan agama ini mulai dianut masyarakat Indonesia dan siapakah yang membawanya sampai sekarang masih meninggalkan berbagai pertanyaan. Bukti sejarah tertua yang menyatakan agama Hindu pernah dianut di Indonesia ditemukan pada abad ke 4 di Kalimantan Timur. Bukti sejarah itu berupa Prasasti dalam bentuk Yupa, tugu batu bertulis sebagai tanda peringatan. Yupa ditemukan beberapa buah dengan isi yang berbeda. Prasasti itu menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta dari India. Salah satu dari isi prasasti ini menyatakan  bahwa Raja Mulawarman dari Kerajaan Kutai memberikan hadiah seribu ekor sapi kepada Brahmana Hindu. Bukti ini memberikan petunjuk bahwa agama Hindu sudah dianut pada zaman itu. Penemuan bukti tulisan ini juga menandai berakhirnya masa Pra-sejarah di Indonesia.  

Masuknya Agama Hindu tidak serta-merta tersebar di Indonesia secara otomatis. Agama ini pasti dibawa oleh para penganutnya dari luar Indonesia.  Para ahli sejarah dan antropolog memberikan bermacam-macam teori. Berikut adalah teori-teori tentang siapakah yang menyebarkan agama Hindu di Indonesia.

Teori Brahmana
Teori Brahmana menyatakan bahwa Agama Hindu di sebarkan oleh para Brahmana / Pendeta Hindu masuk ke Indonesia. Dasar dari Teori ini adalah karena hanya para Brahmana yang sanggup mempelajari dan mengajarkan Kitab Suci Weda. Para Bhrahmana adalah juga yang mempunyai otoritas dan tanggung jawab untuk menyebarkan agama Hindu ke berbagai penjuru dunia.

Teori Ksatria
Teori ini menyatakan bahwa Agama Hindu dibawa dan disebarkan oleh para prajurit India yang berperang di Indonesia. Akan tetapi teori ini sangat lemah, karena kerajaan Hindu pertama di Indonesia pada abad ke 4 sudah bercorak agama Hindu. Tidak pernah juga ditemukan dalam catatan sejarah adanya penyerangan dari India ke Indonesia sebelum abad ke 4.

Teori Sudra
Teori ini menyatakan Agama Hindu masuk ke Indonesia oleh para budak India yang  kebanyakan berasal dari golongan sudra. Golongan Sudra adalah golongan yang menempati strata sosial paling bawah dalam sistem kasta Agama Hindu. Mereka masuk ke Indonesia berharap akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Namun, teori ini sangat lemah juga, karena kaum Sudra kebanyakan tidak menguasai agama dan kitab-kitab Hindu secara mendalam untuk menyebarkan Agama Hindu. Agama Hindu yang berkembang di Indonesia sejak abad 4 sampai sekarang ini diajarkan dengan kedalaman yang sangat tinggi, buktinya banyak teks-teks sejarah, budaya-budaya Hindu, dan bangunan-bangunan Hindu merupakan mahakarya yang bernilai sangat tinggi.

Teori Arus Balik
Teori Arus balik menjelaskan Agama Hindu disebarkan sendiri oleh orang-orang Indonesia yang merantau ke India untuk belajar agama Hindu. Sekembalinya dari India, meraka mengajarkan dan menyebarkan agama ini di lingkungan sekitar. Teori ini juga terdapat beberapa kelemahan. Menurut berbagai sumber sejarah, pengiriman orang-orang di Indonesia berangkat ke India untuk belajar Agama Hindu terjadi setelah beberapa kerajaan besar di Indonesia memeluk Agama Hindu. Salah satu bukti sejarah akan hal ini adalah kerajaan Sriwijaya pernah mengutus duta kerajaan untuk mendalami Agama Hindu di India.

Teori Waisya
Teori Waisya menyatakan bahwa Agama Hindu masuk ke Indonesia disebarkan oleh para pedagang yang berasal dari golongan waisya. Teori ini sampai saat ini menjadi teori yang paling kuat. Indonesia terletak sangat strategis sebagai penghubung benua. Pada zaman dahulu, wilayah Sumatra utara, khususnya selat Malaka menjadi daerah yang sangat penting karena daerah ini adalah penghubung dua benua, menjadi jalur pelayaran dan perdagangan utama. Banyak pedagang dari India yang lewat sekaligus berdagang di indonesia. Bisa dibayangkan pada saat itu belum ada mesin, sehingga kadang pedagang harus menunggu berbulan-bulan untuk mendapatkan angin yang bagus. Akhirnya terjadilah percampuran, mungkin pernikahan dengan penduduk Indonesia, atau para pedagang itu menetap dan mengenalkan agama dan budaya Hindu di Indonesia. Interaksi seperti inilah yang memperkuat teori ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar