Sabtu, 23 Januari 2016

Sekilas tentang Kerajaan Medang Kamulan

Buddhism

Kalau mendengar nama kerajaan ini terus mencari di berbagai sumber pasti akan terhubung dengan Kerajaan Mataram Kuno. Nama 'Medang' adalah sebutan lain dari Mataram. Kata ‘Kamulan’ berarti pada awalnya. Secara harfiah Medang Kamulan berarti “Berawal dari Mataram”. Oleh karena itu, kerajaan Medang Kamulan sebenarnya adalah perwujudan baru dari kerajaan Mataram Kuno

Raja-raja Kerajaan Medang Kamulan adalah keturunan dari Mpu Sindok. Beliau adalah seseorang yang sangat berpengaruh, seorang keturunan Raja-raja Dinasti Sanjaya yang  berhasil memindahkan pusat kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur pada abad ke 10. Beberapa teori sejarah (salah satu teori dari Van Bammelen) menyatakan bahwa pemindahan pusat kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah kemungkinan  dilatar belakangi oleh letusan Gunung Merapi. Teori lain menyatakan pemindahan ini untuk menghindari serangan dari kerajaan Sriwijaya. Meskipun beliau mempunyai darah Dinasti Sanjaya, Mpu Sindok tidak meneruskan tahta sebagai penerus Dinasti itu, melainkan membuat sebuah dinasti baru bernama Dinasty Isana. Mpu Sindok menjadi raja pertama Kerajaan Medang Kamulan dengan gelar Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana Wikramadharmattunggadewa.

Dinasti Isana berkuasa selaman kurang lebih 1 abad di wilayah Jawa Timur sejak tahun 929 M. Bersumber dari beberapa prasasti kuno, Kerajaan Medang Kamulan berlokasi di Jawa Timur, tepatnya di daerah Watu Galuh, di tepi sungai Brantas. Ibu kota Kerajaan Medang Kamulan bernama Watan Mas. Daerah Watu Galuh pada masa ini adalah daerah Jombang, Jawa Timur. Dalam perkembangannya wilayah kekuasaan Kerajaan Medang Kamulan mencakup hampir seluruh wilayah Jawa Timur.

Beberapa catatan sejarah yang berhubungan dengan eksistensi kerajaan Medang Kamulan adalah:

Berita Asing dari luar negeri:
Berita dari  India menyatakan bahwa Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan persahabatan dengan Kerajaan Chola untuk membendung dan menghalangi kemajuan Kerajaan Medang Kamulan pada masa pemerintahan  Raja Dharmawangsa.
Berita dari Cina kebanyakan berasal dari catatan-catatan yang ditulis pada zaman Dinasti Sung. Catatan-catatan Kerajaan Sung itu menyatakan  bahwa pada tahun 990 M kerajaan yang berada di tanah Jawa dan Kerajaan Sriwijaya sedang terjadi pertikaian, sehingga ketika Duta dari kerajaan Sriwijaya pulang dari Negeri Cina, terpaksa harus tinggal dulu di Campa sampai  peperangan mereda.

Catatan Sejarah yang berupa Prasasti:
Prasasti Tangeran  dari tahun 933 Masehi lokasi Desa Tangeran, Jombang. Isi prasasti ini mengungkap Mpu Sindok memerintah bersama permaisurinya Sri Wardhani.
Prasasti Bangil berisi Mpu Sindok memerintahkan pembangunan candi untuk tempat peristirahatan mertuanya yang bernama Rakyan Bawang.
Prasasti Lor dari tahun 939 M lokasi Lor, dekat darah Ngajuk. Prasasti ini menyatakan Mpu Sindok memerintahkan membangun Candi Jayamrata dan Jayamstambho sebagai tugu kemenangan di Desa Anyok Lodang.

Prasasti Kalkuta berisi tentang peristiwa hancurnya istana Prabu Dharmawangsa. Prasati ini juga memuat garis keturunan raja-raja Medang Kamulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar